(POSEDUR PREPARASI SAYATAN TIPIS, FUNGSI dan BAGIAN
MIKROSKOP POLARISASI, FUNGSI KEPING KUARSA, KEPING GIPS, dan KEPING MIKA )
PROSEDUR PREPARASI
SAYATAN TIPIS
Pada penelitian
mineral dan batuan, digunakan 2 macam preparat, yaitu : (1) bubuk/serbuk, dan
(2) sayatan tipis.Akan tetapi, preparat
yang lebih sering digunakan adalah preparat jenis sayatan tipis, dikarenakan
beberapa keunggulan dari informasi yang diperoleh apabila kita meneliti mineral
dan batuan dengan menggunakan jenis preparat berupa sayatan tipis, dibandingkan
dengan preparat serbuk.Adapun kelebihan dari penggunaan preparat berupa sayatan
tipis adalah sebagai berikut :
·
Struktur batuan tetap ada, tidak hilang
·
Index bias absolut
·
Orientasi sudah tertentu
·
Peraga dapat dipakai terus, tidak hanya
sementara
·
Mineralogi serta sifat optik dari
mineral dalam batuan dapat terlihat.
Dibalik
beberapa keunggulan dalam penggunaan preparat berupa sayatan tipis, penggunaan
preparat ini juga mempunyai kelemahan dibandingkan preparat serbuk, salah
satunya adalah dalam hal pembuatan preparat sayatan tipis yang memakan waktu cukup
lama, dimana prosedur dalam pembuatan sayatan tipis adalah sebagai berikut :
1.
Mempersiapkan Sampel
Sampel
pengamatan dalam mineralogi optik dapat berupa mineral ataupun batuan dengan
ukuran yang tidak terlalu besar ( tidak sebesar dalam pengamatan secara
deskriptif menggunakan mata tanpa mikroskop, yaitu contoh setangan ).
2.
Memotong Sampel
Sampel
mineral atau batuan yang telah disiapkan dipotong dengan menggunakan gergaji
atau mesin potong khusus hingga didapatkan bentuk lempengan dengan kedua
permukaannya betul – betul merupakan bidang datar yang sejajar, dengan
ketebalan kurang lebih 3 mm, luas 2 cm x 4 cm.
Mesin potong yang digunakan terdiri
dari lempengan logam ( biasanya Cu )yang tipis dan berputar cepatpada poros
horisontal.Pada tepi lingkaran ditaburkan serbuk intan atau bahan lain yang
mempunyai tingkat kekerasan tinggi.Pada bagian yang polos digunakan bubuk
karborundum selama mesin digunakan untuk memotong.Dalam proses pemotongan juga
dibutuhkan aliran air untuk mendinginkan dan menjaga alat dari keausan.
3.
Meratakan Sampel
Salah satu permukaan
yang mendatar dari keping mineral atau batuan dibuat rata dengan permukaan yang
halus, dengan gerinda yang bersifat abrasif dan permukaannya merata.Untuk
meratakan betul – betul, permukaan digosokkan di atas kaca tebal yang
diberi karborundum, biasanya dipakai 3
kaca ditaburi karborundum kasar (± 100 mesh ), sedang (± 200 – 300 mesh ), dan
halus (± 400 – 600 mesh ).
4.
Mengelem Sayatan Tipis
Bagian permukaan yang
sudah diratakan hingga halus dilekatkan pada keping kaca objek dengan
pertolongan balsam Kanada atau preparat khusus yang mirip/hampir sama sifatnya
dengan balsam Kanada.Supaya dapat merekat dengan baik, kaca objek dengan balsam
Kanada dipanasi kira-kira 2 menit, dengan duhu ± 160 ˚C.Dalam memanasi tidak
boleh terlalu masak karena dapat mengakibatkan warna coklat berasap dan akan
mudah retak bila kering.Keping batuan ditekan pelan-pelan diatas balsam Kanada
sampai rata benar duduknya di atas kaca objek, dan menghindari adanya
gelembung-gelembung udara dalam balsam Kanada.
5.
Menipiskan Sampel
Mula
– mula penipisan dilakukan memakai gerinda yang kasar dahulu, kemudian gerinda
yang halus.Untuk menghaluskan dan membuat permukaan merata betul, preparat
digosok-gosokkan diatas kaca tebal yang ditaburi karborundum yang dimulai dari
kasar-sedang-halus.Apabila ktebalan telah mencapai 0,035 mm, preparat dicek
dibawah mikroskop polarisasi nikol bersilang, dan apabila semua ketebalan telah
betul, maka antara semua kristal kuarsa pada sayatan tipis tidak ada yang
menimbulkan warna interferensi yang lebih tinggi dari kuning orde pertama, juga
mineral plagioklas tidak memperlihatkan warna interferensi lebih tinggi dai
putih atau abu-abu orde pertama.
6.
Mencuci Preparat Sayatan Tipis dengan
Air
Setelah
ketebalan memenuhi syarat, hal yang harus dilakukan adalah mencuci preparat
sampai berih kemudian mengeringkan preparat tersebut.Pada permukaan emudian
diolesi balsam Kanada dan dipanasi lagi sampai akhirnya ditutup dengan kaca
penutup ( cover glass ).Penggunaan balsam
Kanada yang berlebihan dapt mengganggu jalnnya pengamatan, oleh karena itu
perlu dibersihkan dengan xilol atau minyak tanah.
7.
Memberikan Nomor pada Sayatan Tipis
Pemberian
nomor pada sayatan tipis sangat berguna untuk menandai sampel.
Batuan
lepas dan rapuh yang digunakan sebagai sampel, maka diperlukan cara khusus dengan merebus
terlebih dahulu beberapa waktu, sehingga setelah kering batuan akan seperti
keadaan pada saat masif.Baik atau buruknya pembuatan sayatan tipis tergantung
pada ketelitian, ketekunan, kesabaran, serta pengalaman pengasah.
FUNGSI DAN BAGIAN
MIKROSKOP POLARISASI
Dalam
penelitian secara optik, dapat digunakan 3 jenis mikroskop, yaitu :
(1).Mikroskop binokular biasa, (2) Mikroskop polarisasi, dan (3). Mikroskop Polarisasi
Pantulan. Mikroskop polarisasi berbeda dengan mkroskop binokular yang hanya
memperbesar benda yang diamati, sehingga bagian – bagian dari mikroskop
binokular dan mikroskop polarisasi terdapat perbedaan juga. Dalam pengamatan
menggunakan mikroskop polarisasi, cahaya yang digunakan adalah cahaya yang
terbias, bukan cahaya terpantul
Adapun
bagian dan fungsi dari mikroskop polarisasi adalah sebagai berikut :
1. Kaki mikroskop
Berfungsi sebagai tempat tumpuan
dari seluruh bagian mikroskop, bentuknya ada yang bulat dan ada yang seperti
tapal kuda (U). Pada mikroskop tipe Bausch & Lomb, kaki mikroskop juga
digunakan untuk menempatkan cermin. Pada tipe Olympus, kaki mikroskop sebagai
tempat lampu halogen sebagai sumber cahaya pengganti cermin.
2. Cermin
Terdiri dari cermin datar dan cermin
cekung, yang berfungsi untuk menangkap dan meneruskan cahaya ke dalam
sistem optik dalam mikroskop.Cermin
cekung dapat menerima terkonsentrasi ke satu titik,
sehingga menghasilkan sinar yang lebih terang.
2. Substage Unit
Terdiri dari polarisator atau
“lower nicol”, diafragma iris, dan kondensor.Polarisator
(“lower nicol”) merupakan suatu bagian yang terdiri dari
suatu lembaran polaroid, berfungsi untuk menyerap cahaya secara terpilih (selective
absorbtion), sehingga hanya cahaya yang bergetar pada satu arah bidang
getar saja yang bisa diteruskan. Dalam mikroskop lembaran ini diletakkan
sedemikian hingga arah getaran sinarnya sejajar dengan salah satu benang silang
pada arah N-S atau E-W.
·
Diafragma iris terdapat di atas
polarisator,
berfungsi untuk
mengatur jumlah cahaya yang diteruskan dengan cara mengurangi atau menambah
besarnya apertur/bukaan diafragma. Hal ini merupakan faktor penting dalam
menentukan intensitas cahaya yang diterima oleh mata pengamat, karena kemampuan
akomodasi mata tiap-tiap orang relatif berbeda. Fungsi penting lainnya adalah
untuk menetapkan besarnya daerah pada peraga yang ingin diterangi, juga dalam
penentuan relief, di mana cahaya harus dikurangi sekecil mungkin untuk
pengamatan “garis becke”.
· Kondensor terletak pada
bagian paling atas dari “substage unit”. Kondensor berupa lensa
cembung yang berfungsi untuk memberikan cahaya memusat yang datang dari cermin
di bawahnya. Lensa kondensor dapat diputar/diayun
keluar dari jalan cahaya apabila tidak digunakan/difungsikan.
3. Meja Objek
Bentuknya berupa piringan yang berlubang di bagian tengahnya sebagai jalan
masuknya cahaya. Meja objek ini berfungsi sebagai tempat menjepit
preparat/peraga. Meja objek ini dapat berputar pada sumbunya yang vertikal, dan
dilengkapi dengan skala sudut dalam derajat dari 0o sampai 360o.
Pada bagian tepi meja terdapat tiga buah sekerup pemusat untuk memusatkan
perputaran meja pada sumbunya (centering).
4. Tubus Mikroskop
Bagian ini terletak di atas meja objek dan berfungsi sebagai unit teropong,
yang terdiri atas beberapa bagian antara lain lensa objektif, lubang
kompensator, analisator, lensa amici bertrand dan lensa okuler.
Ø Lensa objektif
Merupakan bagian paling bawah dari
tubus mikroskop, berfungsi untuk menangkap dan memperbesar bayangan sayatan
mineral dari meja objek. Biasanya pada mikroskop polarisasi terdapat tiga buah
lensa objektif dengan perbesaran yang berbeda, tergantung keinginan pengamat,
dan biasanya perbesaran yang digunakan adalah 4x, 10x dan 40x, kadang ada yang
100x
Ø Lubang kompensator
Adalah suatu lubang pipih pada tubus
sebagai tempat memasukkan kompensator, suatu bagian yang digunakan untuk
menentukan warna interferensi. Kompensator berupa baji kuarsa atau gips yang
menipis ke arah depan, sehingga pada saat dimasukkan lubang akan menghasilkan
perubahan war na interferensi pada mineral.
Ø Analisator
Adalah bagian dari mikroskop yang
fungsinya hampir sama dengan polarisator, dan terbuat dari bahan yang sama
juga, hanya saja arah getarannya bisa dibuat searah getaran polarisator (nikol
sejajar) dan tegak lurus arah getaran polarisator (nikol bersilang)
Ø Lensa Amici Bertrand
Lensa ini difungsikan dalam pengamatan
konoskopik saja, untuk memperbesar gambar interferensi yang terbentuk pada
bidang fokus balik (back focal plane) pada lensa objektif, dan memfokuskan pada
lensa okuler.
Ø Lensa okuler
Terdapat pada bagian paling atas dari
tubus mikroskop, berfungsi untuk memperbesar bayangan objek dan sebagai tempat
kita mengamati medan pandang. Pada lensa ini biasanya terdapat benang silang,
sebagai pemandu dalam pengamatan dan pemusatan objek pengamatan.
FUNGSI KEPING KUARSA,
KEPING GIPS, dan KEPING MIKA
·
Keping
Kuarsa
Keping
kuarsa sering juga disebut sebagai baji kuarsa merupakan suatu sayatan kuarsa
yang dipotong sehigga sumbu c-nya searah dengan arah memanjangnya bajidengan
harga dwi biasnya 0,009, dan ketebalan 0-0.1 atau 0-0,25 mm.Fungsi dari keping
kuarsa adalah untuk melihat pengaruh ketebalan sayatan terhadap retardasinya,
dengan rumus 1-2 ),
dimana retardasi, t= tebal
sayatan tipis, dan n1 n2 = index bias dari n dan nkuarsa.Fungsi lain dari keping/baji kuarsa adalah untuk
menentukan terjadinya penambahan/pengurangan warna interferensi suatu kristal.
·
Keping
Gips
Merupakan
suatu sayatan gipsum yang mempunyai ketebalan sedemikian sehingga menghasilkan
harga .Keping gips berfungi untuk menentukan terjadinya
penambahan/pengurangan warna interferensi suatu kristal, sama dengan fungsi
baji kuarsa akan tetapi lebih sering digunakan keping gips.Selain itu juga
berfungsi untuk membedakan arah bidang getaran sinar lambat dan arah getaran
sinar cepat pada suatu kristal yang diamati diatas meja objek, dimana objek
yang diamati adalah jenis kristal yang memiliki dwi bias atau warna
interferensi yang rendah.
·
Keping
Mika
Terbuat
dari muskovit yang pipih sedemikian rupa sehingga Berfungsi untuk membedakan arah bidang getaran sinar lambat
dan arah getaran sinar cepat pada suatu kristal yang diamati diatas meja objek,
dimana objek yang diamati adalah kristal yang memiliki warna interferensi yang
tinggi atau ekstrim.Hal ini diterapkan dalam penentuan banyak sifat optik,
misalkan tanda rentang, besar sudut gelapan dan tanda optik.
by : Ayu Evi Octaviana TGL'13 UGM
sumber:
Judith,
Bean dkk. 1981 . Mineral Optik.Yogyakarta:
Pusat Penerbitan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Keer,
Paul F. 1977. Optical Mineralogy.New
York: McGraw-Hill Company.
http://www.fp.unud.ac.id/biotek/biologi-sel/teknik-mempelajari-sel/ diakses pada 18/09/2014 pukul 19:08 WIB.
lumayan buat makalah tugas
BalasHapussip lurr